TK dan SDku

TK dan SDku

    Saya akan menceritakan tentang TK saya. TK awal saya adalah TK Al-Muhajirin berlokasi di Bandung dan SIKL di Malaysia. Kemudian saya pindah ke TKIT Aulady yang berlokasi di Tangerang Selatan. Saat awal-awal pindah ke TKIT Aulady, saya masih kurang berani untuk ditinggal oleh ibu saya. Tetapi lama kelamaan, saya mulai berani bersekolah di sana tanpa ibu saya. Saya disana bertemu seorang teman bernama Fahri. Fahri tinggal di komplek yang sama dengan saya. Kami pun ke SD yang sama juga.


    SD saya adalah SDIT Aulady. Saya naik dari TK ke SD dengan beberapa teman TK. Beberapa diantaranya adalah Fariz, Fahri, Arsha, Defina, Keisha, dan yang lainnya. Ketika awal-awal pindah ke SD, saya terkadang berkelahi dengan teman lainnya. Namun semakin lama, saya mulai tidak berkelahi lagi.


    Saat saya di SD, saya termasuk orang yang aktif karena saya sering bermain dengan teman-teman saya. Saat kelas 4 SD, saya mengikuti OSN tanpa menyadari bahwa saya sudah didaftar. Dan saya di tingkat kecamatan mendapatkan juara 2. Kemudian saya lanjut ke tingkat kota dan mendapat kan juara 2 lagi. Tingkat provinsi saya juara 3, namun di tingkat nasional saya belum mendapatkan juara.


    Sekitar 1 tahun kemudian, saya mengikuti OSN tingkat kecamatan dan keluar sebagai juara 1. Di tingkat kota saya mendapat juara 1, dan di tingkat provinsi saya mendapatkan juara 2. Kemudian, ini adalah salah satu momen yang paling bahagia. Di tingkat nasional, saya mendapat juara 5, itu sudah sangat hebat karena masih mendapat medali emas. Saya berharap saya dapat melanjutkan ke tingkat internasional atau IMSO. Namun, sayangnya saat mengikuti tahapan-tahapan untuk dipilih ke IMSO, saya tidak lolos sehingga tidak bisa mengikuti IMSO.


    Setelah itu, saya menjalani pembelajaran seperti biasanya. Terkadang saya mengikuti beberapa lomba matematika. Semua berjalan seperti biasanya sampai Maret 2020. Saat itu kasus covid pertama di Indonesia. Semua diliburkan selama 2 minggu yang dimana 2 minggu itu menjadi puluhan minggu akibat kasus semakin bertambah. Saya terpaksa harus sekolah dari rumah.


    Saat masih SD, saya kurang serius mengikuti pembelajaran dari rumah. Karena saya hanya diberi beberapa tugas dan zoom hanya sekali-kali saja. Akhirnya, saya sudah lulus dari SD dan lanjut ke SMP Labschool Kebayoran. Dan saya, hanya satu-satunya siswa SDIT Aulady yang ke SMP Labschool Kebayoran. Saat pertama kali di Labschool, saya mulai sekolah dengan serius karena di Labschool banyak yang lebih pintar dari saya di pelajaran-pelajaran pada umumnya. Dan seperti itu cerita TK dan SD saya.


Sekian dari saya.

Terimakasih telah membaca ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Anggota Keluarga

Depan Rumah Saya